Selasa, 02 Februari 2016

Pengetahuan Dasar Teknik Produksi Kapal


1. Proses pembangunan kapal adalah tahap-tahap membuat kapal, dimana tahapan tersebut dimulai dengan mendesain , fabrikasi,  assembly,  Block Joint or Erection & Out fitting, terakhir melakukan peluncuran dengan ship flip.

2. Menurut Richard C. Moore (1995), garis besar pembangunan kapal dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu :
·         Tahap
desain
·         Tahap pembangunan fisik

a. Tahap desain merupakan tahap dimana keinginan serta gagasan dari owner (pemilik kapal ) di pelajari secara seksama berdasarkan data yang telah ada, kemudian dituangkan kedalam garis besar data sementara dari data kapal yang akan dibangun. Data ini biasanya berupa ukuran utama kapal seperti panjang, lebar, tinggi, sarat dan kapasitas kapal serta rute pelayaran.
b. Tahap pembangunan fisik merupakan tahap perakitan dan perwujudan kapal dalam bentuk nyata yang sesuai dengan desain gambar yang telah melaui proses perhitungan.

Pada tahapan ini terdapat beberapa bagian yang dilakukan antara lain :

o Pembuatan lambung dan bangunan atas
o Pemasangan instalasi mesin dan mesin utama (Main Engine)
o Pemasangan mesin-mesin bantu (Auxilary Engine)
o Pemasangan instalasi listrik (Electrical)
o Pemasangan instalasi pompa
o Pemasangan peralatan dan perlengkapan
o Peluncuran (Launching)

3. Industri pembangunan kapal merupakan industri yang sangat tua sejalan dengan sejarah peradaban manusia. Teknik-teknik pembangunan kapal selalu berubah sebagai jawaban/respon dari perubahan desain kapal, material, pasar dan metode perakitan. Organisasi perusahaan pembangunan kapal (galangan) pun berubah mengikuti perubahan teknik-teknik pembangunan kapal tersebut.

Awalnya sebagaiman terungkap dalam sejarah industri pembangunan kapal sama dengan industri lainnya, yaitu berorientasi keahlian/perajin/tukang (the craft oriented). Yaitu secara eksklusif sangat tergantung pada keahlian tukang/pekerja dalam sebuah pekerjaan. Dalam memulai perakitan/pekerjaan hanya memerlukan sedikit perencanaan.

Perubahan terjadi ketika besi atau baja digunakan dalam pembangunan kapal, pengunaan skala model dan gambar untuk panduan perakitan sudah digunakan walaupun masih terbatas/sedikit.

Saat proses di industri semakin rumit dan efesien, pembangun kapalpun berubah seiring perubahan teknologi. Saat ini pembangunan kapal berorientasi produk yaitu membagi-bagi pekerjaan kapal dalam tiga pekerjaan yaitu konstruksi lambung, out fitting dan pengecatan. Teknik ini dikembangkan berdasarkan teknik produksi massal dan teknologi pengelasan. Mulai tahun tahun 60-an dan -70-an pembuat kapal secara terus menerus mencoba untuk mengembangkan pendekatan produksi massal atau assembly line (rangkaian perakitan). Pendekatan ini dilakukan menggunakan aplikasi grup teknologi untuk pembangunan kapal.
4. Definisi kapal adalah suatu struktur terapung di atas air. Pengertian kapal menurut Undang-undang N0 17 Tahun 2008 tentang pelayaran pada Bab I pasal 1 butir 36 adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
5. Fungsi Biro Klasifikasi adalah meningkatkan keselamatan kapal. Tujuan di bentuknya biro klasifikasi adalah memastikan risiko yang dapat terjadi pada kapal disamping itu sebagai regulator keselamatan lambung kapal dan juga melakukan koordinai secara ketat dengan agen regulasi pemrintah (PU/Syahbandar ). Klasifikasi secara rutin dan berkala mengeuarkan perauran mengenai desain, pengkonstruksian dan perawtan kapal.



1 komentar: